MAKALAH HIDROLOGI (Pencemaran Air)
Sabtu, 14 Januari 2017
MAKALAH Palu,
31/12/2014
HIDROLOGI
“PENCEMARAN AIR”
Oleh
JATI PURNOMO
A 351 14 053
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TADULAKO
2014
KATA
PENGANATAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dasar-dasar ilmu geografi sebagai pemenuhan tugas kelompok yang berjudul
“PENCEMARAN AIR” ini.
Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhirnya,
kami menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Maka dari itu, kami juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan
makalah ini.
Palu, 30 Desember 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan
manusia.Menurut Kodoatie (2008) “air
merupakan sumber kehidupan.Semua makhluk membutuhkan air.Untuk kepentingan
manusia, makhluk hidup dan kepentingan lainnya, ketersediaan air dari segi
kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”.Air di Indonesia sangat melimpah,
hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan.Akan tetapi, hal ini tidak
dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia.Sebaliknya, masyarakat
kebanyakan menyalahgunakan kelebihan ini dengan mencemarinya.
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain: danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,memasak, mencuci, dan
keperluan lain. Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak
berwarna,berbau,dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, adakalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan
berbauserta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain: kaleng, plastik,
dan sampah organik. Pemandangan seperti itu dapat dijumpai pada aliran sungai,
rawa, danau, dan kolam.Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut
pula air yang terpolusi.Bagi masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air
sehari-hari.Sumber-sumber yang mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari
mana-mana.Contohnya limbah-limbah industri yang dibuang dan dialirkan ke
sungai.Semua akhirnya bermura di sungai dan pencemaran air ini dapat merugikan
manusia apabila mengkonsumsi air ini.
Dengan
mengetahui kenyataan ini, sudah banyak para ahli yang meneliti dan mencoba
mengatasi pencemaran air ini.Para ahli tersebut salah satunya dari Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) (2001) yang menelitipencemaran air
dari limbah industri dan rumah tangga serta telah melakukan penyuluhan kepada
masyarakat untuk mengatasinya.Ternyata hasilnya cukup menakjubkan. Penyuluhan
tersebut di respon dengan baik oleh masyarakat dan industri besar.Selain itu,
penyuluhan yang dilakukan telah mengakibatkan banyaknya para peneliti yang
telah membuat cara untuk mengatasi pencemaran air, salah satunya dengan membuat
cara pengolahan air buangan. Cara ini cukup efektif digunakan oleh masyarakat
dan industri, cara mudah dan mempunyai hasil yang memuaskan tapa harus membayar
mahal.
Berdasarkan
latar belakang di atas, makalah ini berjudul Usaha Mengatasi Pencemaran Air
Bagi Kehidupan Manusia.Topik ini signifikan untuk dibahas karena usaha
mengatasi pencemaran air sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan usaha mengatasi
pencemaran air sudah berbagai macam, salah satunya dengan pengolahan air
buangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan
dibahas beberapa masalah sebagai berikut.
(1)
Apa saja penyebab dan akibat pencemaran air?
(2) Apa saja
usaha mengatasi pencemaran air bagi kehidupan manusia?
(3)
Bagaimanakah cara pengolahan air buangan untuk mengatasi pencemaran?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut.
(1) Mendeskripsikan
penyebab dan akibat pencemaran air
(2) Mendeskripsikan
usaha mengatasi pencemaran air
(3) Mendeskripsikan
proses pengolahan air buangan.
BAB
II
Pembahasan
2.1 Penyebab dan Akibat Pencemaran
Air
air dapat
disebabkan oleh berbagai hal.Salah satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas
manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah
tangga.Limbah pemukiman mengandung limbah domestik yang berupa sampah organik
dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik yaitu sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri contoh: sisa sayuran, buah-buahan, dan
daun-daunan. Sampah anorganik ini tidak
dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable) contoh: kertas, plastik, gelas atau
kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit.Selain sampah organik dan
anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari
air. Kenyatannya pada saat ini hampir semua rumah tangga menggunakan deterjen.
Penyebab lainnya juga berasal dari limbah industri.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air antara lain: logam berat,
toksin,minyak, nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilihat
melalui besarnya kandungan O2 yang
terlarut. Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen dalam air, secara kimia dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand)secara
biologi. Makin besar harga BODsemakin
tinggi pula tingkat pencemarannya. (sentra-edukasi, 2010).
Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga dapat diketahui bahwa air tersebut telah
tercemar limbah berat.Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah
tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah
pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Akibat dari pencemaran air :
Jika air disekitar lingkungan masyarakat tercemar, dapat
mengakibatkan
(1)
kekurangan sumberdaya air
(2) menjadi sumber
penyakit
(3)
terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati
Limbah yang
terus-menerus meningkat, akan mengakibatkan air semakin tercemar dan akan sulit
bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih karena air yang tercemar akan
meresap ke dalam tanah. Air tanah tersebut merupakan sumber dari air sumur di
rumah masyarakat, dan apabila masyarakat mengkonsumsi air tersebut akan
mengakibatkan penyakit. Air yang tercemar tidak hanya masuk dalam tanah, tetapi
juga mengalir pada sungai bahkan laut dan mengakibatkan terganggunya lingkungan
hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati.
2.2. Usaha Mengatasi Pencemaran Air
bagi Kehidupan Manusia
Penanggulangan
pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik
oleh perilaku masyarakat.Menurut Prawirohartono (2000) “perubahan perilaku
masyarakat secara alami, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ apabila
terjadi pencemaran terhadap badan air”.Kemampuan ini ada batasnya.Oleh karena
itu, sehendaknya ada upaya untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran
air.Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya
dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai.Kebiasaan membuang
sampah ke sungai dan sembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan
peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara
konsekuen.Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah
ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai hendaknya mengetahui pemanfaatan sungai
agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat
mandi-cuci-kakus (MCK).Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau
pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman.
Banyak tindakan yang dapat dilakukan
oleh masyarakat sebagai cara penanggulangan pencemaran air.
(1) tidak membuang sampah atau
limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain sebagainya.
(2) tidak menggunakan sungai atau
danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda motor
(3) tidak
menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat
kakus
(4) tidak minum air dari sungai, danau, atau sumur, tanpa
dimasak dahulu
(5) sadar
akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
(6) mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
Limbah
industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan atau dialirkan ke sungai,
sehendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah.
Apabila terpaksa harus dibuang ke sungai supaya tidak terjadi pencemaran air. Pembuatan sanitasi
yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar dan
akan lebih baik lagi, jika limbah yang telah diolah dapat dipergunakan kembali
untuk kepentingan industri lainnya.
Dalam
menyikapi permasalahan pencemaran air ini, terdapat beberapa cara
penanggulangannya. Menurut Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat (2001)di
antaranya sebagai berikut.
(1)
Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
(2) Mengurangi beban pencemaran
badan air oleh industri dan domestik.
(3) Mengurangi beban emisi dari
kendaraan bermotor dan industri.
(4) Mengawasi pemanfaatan B3 dan
pembuangan limbah B3.
(5) Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager).
(6) Program Rehabilitasi dan
Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
(7) Mengoptimalkan pelaksanaan
rehabilitasi lahan kritis.
(8)
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
(9) Meningkatkan
konservasi air bawah tanah.
(10) Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Cara
penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.Pohon
selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak.Itu
sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal.Padahal,
pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.
“Bahkan,
daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya
bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula
sumber-sumber air potensial di bawahnya”. Menurut (Anneahira, 2005
2.3 Proses Pengolahan Air Buangan
untuk Mengatasi Pencemaran
Saat ini
mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya
tidak memiliki WC.Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian
baik untuk lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari
pencemaran air sumur atau air tanah.Selain itu, hendaknya sudah mulai
diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi,
dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan
ke selokan atausungai.
Untuk limbah industri upaya
penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke
dalam beberapa kolam, kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan),
kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang
atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dari polutan yang berbahaya.Menurut Hidayat (2008:15) “agar
dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalian limbah
secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution
prevention) serta setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention)”.
Tujuan utama
pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam
air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa
organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara lain:
(1)
Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
(2)
Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
(3)
Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
Pengolahan tahap kedua untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
(4) Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary
Treatment)
Proses-proses
yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga antara lain:
(1) Pengendapan yaitu cara kimia
penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan Fosfor.
(2) Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna
atau bau.
(3) Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut
dengan menggunakan tenaga listrik.
(4) Osmosis yaitu mengurangi kandungan
garam-garam organik mineral dari air.
(5) Klorinas,
yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran
air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau
limbah rumah tangga.Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah
industri yang dibuang sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain.Hal
itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan
lain-lain.
Upaya penanggulangan pencemaran air
dimulai dari pengertian yang baik dan perubahan dari masyarakat. Dimulai dengan
tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan di sungai sampai pada pengertian
untuk mengolah sampah agar tidak mencemari air. Selain hal itu, pennggulangan
pencemaran air dengan cara penanaman pohon dapat mencegah longsor dan dapat
menyerap banyak air bersih.
Proses pengolahan air buangan dapat
mengurangi pencemaran air dari limbah umah tangga atau limbah industri. Proses
pengolahan air buangan dimulai dari penanganan primer, sekunder, tersier, dan
pengolahan lumpur. Dalam penanganan tersier tedapat proses-proses antara lain: adsorbs, elektrodialisi, osmosis, dan klorinasi.
3.2. Saran
Bagi masyarakat
dan industri-industri besar, hendaknya memperhatikan limbah yang mencemari
sungai, danau, laut dan rwa. Selain itu, sebaiknya mengunakan cara pengolahan
air buangan untuk mengolah limbah menjadi air bersih yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Robert
Kodoatie. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Edisi 2).Jakarta:Index.
Sentra, Edukasi. 2010. Macam-macam Penceemaran Lingkungan, (Online), (http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/macam-macam-pencemaran-lingkungan-upaya.html,diakses 24November 2011).
Slamet
Prawirohartono. 2000. Biologi – 1b Untuk
SMU Kelas 1 Tengah Tahun Kedua. Bandung: Bumi Aksara.
Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). 2001. Penanggulangan Pencemaran Air.Bandung: Dinas Kebersihan dan Lingkungan
Hidup.
Anneahira.2010. Cara Mencegah Penemaran Air, (Online),
(www.anneahira.com/cara-mencegah-pencemaran-air.html, diakses 24 November 2011).
Hidayat, Wahyu. 1Januari, 2008.Teknologi Pengolahan Air Limbah.Majari. hlm. 5.
edit
Judol bangsatt😡
BalasHapus